Pages

Jumat, 25 Oktober 2013

Sutradara Film " NOAH " Garap Dengan Minim Referensi

Sutradara Film " NOAH " Garap Dengan Minim Referensi


Dalam menggarap film NOAHPutrama Tuta selaku sutradara mengaku tak punya banyak referensi. Menurutnya, konsep yang dikedepankan dalam film ini adalah yang berbeda dari film-film dokumenter yang pernah ada.

" Saya ga pakai referensi bikinnya. Ini cara kami bercerita. Ga ada band lain di dunia ini yang bisa menyaingi mereka dalam hal ini ( Survive ). Mereka layak di dunia musik ini," kata Tuta di Sampoerna Strategic, Semanggi, Jakarta Selatan ( 23/10 ).
Salah satunya adalah kerja keras NOAH untuk bisa bertahan di blantika musik tanah air dengan musibah yang menimpa sang vokalis, ARIEL NOAH. " Kerja keras, bisa mengembalikan band meskipun ketika ada musibah yang menimpa. Sebuah band bisa kembali, dan menjadi nomer satu di industri musik saat ini, " lanjutnya.
"Gila aja kalau konser 4 hari seminggu. Setahun berapa kali tuh. Itu contoh kecilnya. Gue belum pernah ketemu orang yang kerja kerasnya melebihi NOAH, apalagi ketika mereka di atas. Kalau di bawah kan wajar," tutur Tuta.
Menurut Tuta, jarang sekali band yang memiliki visi dan misi yang sangat rapi, seperti halnya NOAH. Bahkan ketika mereka di atas puncak popularitas. " NOAH tahu visi mereka. Jarang sekali satu band yang memiliki visi jelas dan tujuan untuk mewujudkannya. Begini cara mereka mencintai musik mereka," tukasnya.

Senin, 07 Oktober 2013

Gr Harmoni NOAH Setahun Berkarya


Gr Harmoni NOAH Setahun Berkarya


















Kamis, 12 September 2013, dalam rangka mempersiapkan rekaman acara Harmoni yang bertajuk NOAH Setahun Berkarya yang akan disiarkan oleh SCTV, salah satu Stasiun Televisi Swasta, NOAH melakukan rehearsal di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Pusat. 
Bekerja sama dengan Erwin Gutawa Orchestra dan melibatkan beberapa penyanyi ternama di tanah air. Pada latihan malam ini, ada Hendri Lamiri, Gita Gutawa dan Woro, seorang dalang cilik berbakat yang akan berkolaborasi dengan NOAH membawakan lagu hit NOAH. NOAH dan Erwin Gutawa bekerja sama untuk mengaransemen beberapa lagu hit dari NOAH. Kecuali pada lagu Taman Langit, yang juga dibantu aransemennya oleh Hendri Lamiri, seorang pemain biola ternama. dan diiringi oleh lantunan orkestra yang dipimpin oleh Erwin Gutawa. Penampilan band dipadukan dengan orkestra yang dipimpin oleh Erwin Gutawa tentunya akan menghasilkan penampilan yang spesial.
Latihan malam ini selesai pada pukul 11.00 WIB. Tetapi karena ada beberapa bagian komposisi lagu yang ingin didiskusikan, Ariel, Uki, Lukman, Reza, David, dan Ihsan melanjutkan diskusi mereka dengan Erwin Gutawa hingga sekitar jam 24.00 WIB, sebelum meninggalkan lokasi untuk beristirahat mempersiapkan kegiatan besok.

Harmoni NOAH Setahun Berkarya


Harmoni NOAH Setahun Berkarya



















Acara Harmoni SCTV kembali menggandeng NOAH dalam rangka merayakan setahun NOAH berkarya. Rekaman untuk acara ini dilakukan pada tanggal 13 September 2013 di Gedung Arsip Nasional Jakarta, dimana pada pagi harinya NOAH mengadakan konferensi pers untuk peluncuran buku pertama mereka 6.903 Mil.
Lagu-lagu hits NOAH diaransamen ulang oleh Erwin Gutawa dan NOAH. Beberapa lagu dibawakan kembali dengan apik oleh beberapa penyanyi terkenal seperti Cakra Khan, Momo Geisha, dan Citra Scholastika. Selain itu juga ada kolaborasi NOAH dengan Gita Gutawa dalam lagu Puisi Adinda, Hendri Lamiri dalam lagu Taman Langit, dan Woro dalam lagu Jika Engkau. Selain itu, penampilan NOAH mendominasi acara Harmoni tersebut. Lantunan orkestra mengiringi seluruh penampilan malam itu.

















Semua undangan diharuskan berpakaian resmi untuk menghadiri acara ini. Layaknya menonton pagelaran orkestra di teater terbuka. Di bagian awal ada kejutan menarik dalam acara Harmoni NOAH Setahun berkarya yang akan disiarkan di SCTV pada tanggal 30 September 2013. Nantikan kejutannya ya…

Launching Buku NOAH 6.903 Mil

Launching Buku NOAH 6.903 Mil
















Bertempat di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, 13 September 2013, pukul 10.00 WIB, NOAH bersama Musica Studios dan Kepustakaan Populer Gramedia, melaunching buku pertama NOAH yang berjudul 6.903 Mil. Buku ini ditulis oleh Chandra .... berisi tentang kisah dibalik perjalanan yang ditempuh NOAH setahun yang lalu di 2 Benua 5 Negara yang kemudian mencatatkan rekor MURI bagi NOAH untuk Konser di 2 Benua 5 Negara dalam 1 hari. 

Launching buku ini sekaligus konferensi pers yang mengundang kalangan media dan 10 orang pemenang undian pembelian buku 6.903 Mil edisi khusus. Buku edisi khusus 6.903 Mil ini memang spesial karena hanya dicetak terbatas 693 eksemplar di seluruh dunia. Dikemas dalam kotak indah berisi buku hardcover berwarna, CD Gold dari Album Seperti Seharusnya, Sertifikat Nomer Buku, dan 10 lembar foto eksklusif NOAH yang belum pernah dipublish.

Beberapa buku edisi spesial ditandatangani dan diserahkan langsung oleh NOAH kepada 10 orang pemenang undian buku ini. Sayangnya hanya 6 orang pemenang yang menghadiri acara ini, dan salah satunya adalah seorang Indonesia yang tinggal dan bekerja di Hongkong, bernama Puput. 

Buku ini hanya bisa didapat melalui pembelian online di situs belanja online blibli.com, grazera.com, dan toko buku online bukukita.com, serta pembelian melalui NOAH Official Online Shop. Pembeli buku yang melakukan transaksi sampai dengan tanggal 10 September 2013 berhak mengikuti undian untuk mendapatkan hadiah menarik, yaitu undangan menghadiri peluncuran buku, nonton premiere film NOAH bersama NOAH, dan merekam suara bareng NOAH di Musica Studio's.

Buat kamu yang penasaran, ini kutipan buku tersebut :
Tanggal 8 Agustus. Gumilang, Benyo, Ventha, Ariel, dan asisten pribadinya, Kindi, mengadakan pertemuan kedua dengan tim lawyer Adnan Buyung Nasution. Pada pertemuan kedua ini, Pia Nasution memaparkan diagram cara pengurusan izin Ariel sejak dari lembaga pemasyarakatan sampai Kementerian Hukum dan HAM.
Ketika semua sedang serius menerima penjelasan Pia, tiba-tiba Adnan Buyung masuk ke ruangan. Semua kaget. Hanya untuk masalah khusus dan penting saja dia turun tanganSetelah bersalaman dengan tim Musica dan Ariel, Adnan Buyung bilang, “Jadi begini Peter
Buru-buru Pia mengoreksi ucapan ayahnya, yang mengira nama Ariel adalah Peterpan. “Maaf Ayah, bukan Peter, ini Ariel,” kata Pia. Semua menahan senyum.
Adnan Buyung Nasution tampak geli sendiri dengan kesalahannya itu. Dia segera meminta maaf. “Namanya juga orang tua, ya?” katanya terkekeh.
“Jadi begini, Ariel, kamu itu masih bebas bersyarat. Kamu melanggar sedikit saja, ketilang, melanggar lampu merah, nabrak...., ya, apalagi nabrak, kamu bisa balik lagi ke penjara. Perundang-undangan negara kita tidak menjelaskan secara spesifik.”
“Iya Bang Buyung,” jawab Ariel. 
Buku edisi softcover dari 6.903 mil akan edar di toko buku Gramedia mulai tanggal 16 September 2013. Dan juga bisa didapat di Noah Official Store, Jalan Sumbawa NO. 61 Bandung, atau melalui NOAH Official Online Shop di https://shop.noah-site.com
 

Blogger news

Blogroll

Welcome To Official Erief Osfenfri

About

Indonesian Freebie Web and Graphic Designer Resources